Jumat, 12 Maret 2010

Konservasi air...

Penghematan air atau konservasi air adalah perilaku yang disengaja dengan tujuan mengurangi penggunaan air segar, melalui metode teknologi atau perilaku sosial

Air konservasi

air dapat didefinisikan sebagai:

  1. Setiap bermanfaat pengurangan kehilangan air, penggunaan, atau limbah
  2. Pengurangan penggunaan air dilakukan dengan pelaksanaan konservasi air atau air langkah-langkah efisiensi; atau,
  3. Peningkatan pengelolaan air praktik yang mengurangi atau meningkatkan pemanfaatan air. [1] [2] Sebuah ukuran konservasi air adalah sebuah tindakan, perubahan perilaku, perangkat, teknologi, atau peningkatan proses desain atau diterapkan untuk mengurangi kehilangan air, limbah, atau menggunakan . Air efisiensi adalah alat konservasi air. Yang mengakibatkan penggunaan air lebih efisien dan dengan demikian mengurangi kebutuhan air. [ 1 ] Nilai dan efektivitas biaya mengukur efisiensi air harus dievaluasi dalam kaitannya dengan dampaknya pada penggunaan dan biaya sumber daya alam lainnya (misalnya energi atau bahan kimia). [1]



Usaha konservasi air bertujuan untuk:

  1. Keseimbangan - Untuk menjamin ketersediaan untuk generasi masa depan, pengurangan air segar dari sebuah ekosistem tidak akan melewati nilai penggantian alamiahnya.
  2. Penghematan energi - Pemompaan air, pengiriman, dan fasilitas pengolahan air limbah mengkonsumsi energi besar. Di beberapa daerah di dunia (contohnya, California)[1].
  3. Konservasi habitat - Penggunaan air oleh manusia yang diminimalisir untuk membantu mengamankan simpanan sumber air bersih untuk habitat liar lokal dan penerimaan migrasi aliran air, termasuk usaha-usaha baru pembangunan waduk dan infrastruktur berbasis air lain (pemeliharaan yang lama)
selain itu konsevasi air bertujuan untuk:

1)Meningkatkan daya dukung DAS dengan mencegah kerusakan dan
memperbaiki catchment area sebagai daerah resapan air melalui upaya
konservasi lahan, baik dengan metode mekanis (seperti pembuatan
terasering dan sumur resapan) maupun vegetatif
2) Melakukan konservasi air dengan pemanenan air hujan dan aliran
permukaan (rain fall and run off harvesting) pada musim hujan untuk
dimanfaatkan pada saat terjadi krisis air terutama pada musim
kemarau. Pemanenan dilakukan dengan menampung air hujan dan run
off melalui pembuatan embung.
3) Mengembangkan Teknologi Dam Parit yang dibangun pada alur sungai
untuk menambah kapasitas tampung sungai, memperlambat laju aliran
dan meresapkan air ke dalam tanah (recharging). Teknologi ini
dianggap efektif karena secara teknis dapat menampung volume air
dalam jumlah relatif besar dan mengairi areal yang relatif luas karena
dapat dibangun berseri (cascade series)

Pengembangan bangunan konservasi air selain untuk mengatasi kelangkaan
air, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan masa tanam, luas tanam, indek
pertanaman, dan produktivitas. Untuk memanfaatkan air hasil konservasi air secara
optimal, maka diperlukan teknologi irigasi yang memadai sesuai dengan kondisi
spesifik lokasi.
10
Banjir dan kekeringan yang melanda lahan – lahan usahatani tidak sepenuhnya
disebabkan dampak perubahan iklim. berdasarkan pemantauan di lapangan, banjir
dapat pula disebabkan oleh kapasitas tampung Daerah Aliran Sungai yang semakin
berkurang, rusaknya jaringan drainase dan terjadinya alih fungsi lahan. Sedangkan
kekeringan terjadi karena banyaknya praktek “gadu nekat” yang tidak menjalankan
kesepakatan pola tanam, Banyaknya pencurian air “illegal pumping” disepanjang
jaringan, tidak ditaatinya kesepakatan golongan air, tidak adanya sumber air
alternative, infrastruktur irigasi rusak serta prioritas alokasi air antar sector domestic,
munisipal, industrial dan pertanian. Sehingga upaya konservasi air dalam mengatasi
kelangkaan air tidak akan tercapai jika factor lain yang menjadi penyebab banjir dan
kekeringan tidak ikut dibenahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar